Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak Tergiur dengan Discount Besar

Tergiur Dengan Discount Besar? Ayo Tetap Berhemat
Discount 50% dengan ketentuan

Tidak Tergiur dengan Discount Besar saat menemui papan informasi potongan harga agar kita tetap menjadi pribadi yang hemat.

Pernah ada senior yang menyatakan bahwa, "toko pakaian yang itu kalau awal Bulan discountnya nggak beneran, yang beneran itu kalau lagi pertengahan Bulan."

Tentu membuat dahiku berkerut keatas. Walaupun saya tahu sebelumnya kalau senior punya teman orang dalam yang bekerja di toko pakaian yang itu.

Harusnya informasi rahasia itu tidak tersebar keluar dengan mudah. Saya tidak konfirmasi, tapi membuat ingat hemat berbelanja barang.

Beberapa bulan terakhir ada berita tentang swalayan yang tutup di berbagai cabangnya. Membuat barang-barang yang mereka jual tertempeli discount lumayan besar.

Informasi miring mulai dari kebangkrutan sampai perampingan karyawan lanjut ke jualan online atau apalah itu tersebar.

Sehingga banyak pemburu discount mengerumuni swalayan ini. Dan benar saja memang swalayan ini banyak yang tutup cabangnya.

Ada beberapa orang memberi kesaksiannya ketika sesudah mampir ke swalayan ini bahwa discountnya memang ada tapi bertanda kutip. Sehingga discountnya mereka nilai semu.

Sampai-sampai jika kita bandingkan dengan toko online bisa lebih murang yang online, walaupun beberapa barang mempunyai nilai lebih murah di swalayan itu. Tapi persentasi perbandingannya dengan barang lainnya yang mereka jual sangat sedikit.

Baca Juga : Menata Pikiran Meringankan Kepayahan

Maka beberapa hal sudah kita sadari, bahwa apa yang mereka lakukan adalah strategi penjualan. Selanjutnya mari kita menjadi pembeli yang berbobot dan punya visi berhemat, beberapa hal yang memungkinkan kita lakukan adalah;

Tidak Tergiur dengan Discount Besar dengan Mengetahui Harga

Mengetahui harga pasaran barang yang akan kita beli, kalau itu bentuk kebutuhan pokok pasti kita hapal dengan harga aslinya.

Dengan begitu akan mudah untuk menentukan apakah itu discount yang beneran besar atau tidak. Apabila itu barang yang mendadak kita butuhkan waktu ditempat belanja, agar cari di internet.

Pasti kita menemukan range harga dan menentukan kira-kira berapa harga asli barang tersebut, dan jika akses informasi itu tidak ada mungkin bisa bersabar sejenak sampai informasi itu kita dapatkan

Tidak Tergiur dengan Discount Besar dengan Sesuai Budget Bulanan

Membeli sesuai barang sesuai budget bulanan. Cukup menyadari bahwa barang yang harus kita beli adalah barang yang sudah kita rencanakan untuk kit beli.

Sudah menjadi kebiasaan ketika melihat angka discount 50%+20%++ menjadi lupa diri. Seharusnya sadar discount itu akan ada untuk yang akan datang.

Rekomendasi yang Valid

Mempertimbangkan rekomendasi dari orang terpercaya. Paragraf pertama artikel ini misalnya juga menjadi pertimbangan untuk membeli barang kebutuhan dengan nilai discount tak semu.

Kita bisa mendapatkan informasi yang akurat dari rekomendasi orang terpercaya. Informasi itu membuat kita tidak tergiur dengan discount yang besar.

Akhir Kata

Berbicara saja kita harus hati-hati, apalagi berbelanja harus lebih empati dengan pemahan di atas bukan. Artinya, pertimbangan di atas, saya yakin sudah menjadi bagian tips bagi setiap pembaca di sini.

Tapi seandainya waktu di swalayan ada barang yang kebetulan memang kita cari, saya pribadi terkadang tanpa melihat discount dan tidak membutuhkan pertimbangan yang banyak untuk membelinya.

Kalau iya discount maka sebut saja itu rejeki. Berhubung yang kita bahas adalah discount, tulisan yang sering nempel di barang akan sangat mengecewakan kalau itu adalah hasil mark up yang mereka buat-buat.

Bondan Murdani Soleh
Bondan Murdani Soleh Nama saya Bondan Murdani Soleh

20 comments for "Tidak Tergiur dengan Discount Besar"

  1. Iya sih. Yang penting emang butuh ya. Walau diskon kalau lagi ga butuh ya buat apa

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenernya bisa aja, terkadang kan berpikir sekarang memang belum butuh suatu saat pasti butuh. kira-kira seperti itu

      Delete
  2. bagi perempuan , susah menghindar kalau ada baju kesayangan diskon meskipun hanya 20%...

    ReplyDelete
    Replies
    1. n_n tidak apa ma'am, apalagi kalau stok terbatas beli saja. asal ada budgeting.
      kalau nggak yang sabar saja. bila nggak tahan mikir aja bulan depan discount naik jadi 30% wkwkwk

      Delete
  3. hmm saya tergoda beberapa hari kemarin akibat lihat diskon besar mobil remot hehe. tapi yasudah tidak apa anggap saja reward dari kerjaku selama ini :D

    ReplyDelete
  4. Utamakan kebutuhan daripada keinginan. Tahan belanja, kecuali banyak duitnya hehe

    ReplyDelete
  5. Diskon yang plus-plus itu lho, yang biasa bikin khilaf. Tapi kadang hasrat untuk beli memang masih bisa ditahan dengan ingat kalau barang itu lagi gak perlu-perlu amat dan biasanya setiap bulan juga ada diskonannya.😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndak papa plus plus. Tapi memang itu discountnya. Ya g? Kan banyak tuh komentar "Discounnya Palsu."
      dan lagi lagi budgeting memang penting aga keuangan g keteter

      Delete
  6. Kebetulan jrg belanja... Apalagi diskonan kadang udh dinaikin dulu.... Jd kadang pembeli ga ngeh... Asal ga kalap aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wes klo udah beli dan tahu harga sebenernya jd menyesal seumur hidup

      Delete
  7. Diskon, promo, apapun namanya selalu saja menggiurkan. Tapi kalau nggak punya duit, mending lupakan saja. Kalau ada duit tetap belanja sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan semata.

    ReplyDelete
  8. Saya jadi ingat, dulu saya punya eh tepatnya suami punya CC sebuah bank yang juga sebagai kartu belanja di sebuah supermarket.
    Daann 5 tahun lalu, belanja bulanan kami mencapai hampir 2 juta setiap bulannya, sama sekali belum masuk beras.

    Penyebabnya?
    Ya diskon itu hahaha.
    Dengan CC itu banyak diskonan bertebaran, termasuk benda yang sama sekali nggak dibutuhkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndak papa ma'am 2 juta habis asal berapa barang yang dib3li? Hehehe
      belum beras? Jadi puasa senin kamis atuh

      Delete
  9. Nah, strategi jualan kerap bikin saya kesal. Harga yang didiskon aneh saja. Lebih melangit daripada yang lainnya dan didiskon pun jatuhnya cuma murah dikit.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebagai customer yang merasakan hal yang semacam itu, patut bagi penjual juga melakukan terapi. belum meneukan cara yang pas se.

      Delete
  10. Disaat pandemi seperti ini berhemat memang jadi keharusan,,,apalagi banyak pekerja yang dirumahkan dan penghasilan berkurang,,,

    ReplyDelete